AWAS Anthraks
Penyakit Hewan yang Berbahaya Bagi Manusia
Anthraks adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri
Bacillus anthracis. Biasanya menyerang hewan menyusui (Sapi, Kambing atau domaba serta kuda dll) dan dapat menular
pada manusia. Gejala yang timbul bila menyerang manusia dapat terdeteksi
setelah terkontaminasi selama 7 hari, antara lain :
- Inhalation anthrax (terhirup) ; sulit bernapas, syok, bisa langsung mengakibatkan kematian,
- Cutaneous anthrax (kulit) ; radang pada kulit yang makin lama makin besar,
- Intestinal anthrax (usus) ; hilang nafsu makan, muntah, demam dan sakit perut, muntah darah, diare.
Belum lama ini media masa melaporkan delapan warga Desa Kadumangu,
Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dinyatakan positif terserang
penyakit anthraks, setelah mengkonsumsi daging kambing yang terjangkit
penyakit. Serangan penyakit ini diduga terjadi
ketika tetangga korban, Ny Omih (50) menyelenggarakan hajatan perkawinan
anaknya sekitar akhir Desember lalu. Saat itu Ny Omih menerima kambing
milik salah seorang menantunya bernama Izar. Kambing itu memang sudah
kelihatan sakit, jalannya sempoyongan. Daripada mubazir kambing itu
dipotong dan dagingnya dibagi-bagikan kepada para tetangga. Suminta yang
menerima daging kambing segera memotong-motongnya di rumah. Kemudian
Suminta segera menyerahkan kepada Titi untuk diolah lebih lanjut.
Penyakit ini baru dirasakan pada hari Jumat (3/1) lalu. Awalnya hanya
gatal-gatal biasa, tetapi tiba-tiba berdarah. Suminta menjelaskan, Saya enggak tahu kalau penyakit ini berbahaya. Biasanya gatal-gatal
kayak begini bisa cepat hilang tetapi tahu-tahu malah keluar darah hitam
sekali.
Media masa juga melaporkan kematian menimpa delapan warga Dusun
Lare, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat serangan anthraks.
Pemerintah setempat menjelaskan kematian tersebut diduga akibat serangan
bakteri anthraks, tetapi belum dibuktikan melalui pemeriksaan
laboratorium. Karena dari sekitar 500 penduduk desa tersebut yang
memakan daging kambing tidak semuanya meninggal. Penduduk meninggal
tidak bersamaan tetapi berselang beberapa waktu ada yang seminggu dan
ada yang dua minggu.
Kasus yang menimpa warga Bima NTB hampir sama dengan yang menimpa
warga Bogor. Kambing yang dipotong tersebut adalah kambing sakit, karena
mereka berpikir ketimbang kambing mati percuma lebih baik dipotong,
kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada penduduk. Pemerintah setempat
dari dua kasus ini masing-masing sudah mengirimkan sampel daging kambing
yang diduga penyebab serangan anthraks ini ke Balai Penelitian
Veteriner (Balitvet), Badan Litbang Pertanian di Bogor.
Penyakit anthraks adalah penyakit yang bisa bertahan lebih dari 10
tahun walaupun sudah dimusnahkan, karena itu pemerintah secara terus
menerus akan mengantisipasinya. Anthraks bisa hidup pada musim panas
yang kemudian disusul oleh musim hujan terus menerus.
Bakteri anthraks termasuk kuman tanah, spora dan bibit bakteri yang
sudah tertanam puluhan tahun di dalam tanah bisa aktif kembali bila
terbawa air hujan, menempel di rumput dan kemudian termakan oleh hewan
ternak. Kuman ini akan bergegas menyerang sel-sel darah, jaringan limfa,
dan hati hewan yang terinfeksi. Serangan anthraks pada hewan
berlangsung cukup cepat. Hanya dalam tempo 1-3 hari setelah terinfeksi,
hewan akan mengalami kejang, perdarahan hebat, dan mati. Lazimnya, hewan
yang sekarat akan mengeluarkan darah kehitaman dari lubang tubuhnya,
misalnya telinga, mulut, hidung, atau anus.
Demi mencegah penularan lebih lanjut, hewan yang positif terkena
anthraks sama sekali tak boleh dipotong. Prosedur standarnya hewan harus
dibakar dan jasadnya dikubur dengan kedalaman dua meter. Kuburan mesti
ditutup dengan semen, kapur dan bila perlu dicor dengan beton. Sementara
ternak yang masih sehat secepat mungkin diberi vaksin penangkal
anthraks.
Mengingat hari-hari belakangan ini masyarakat di Indonesia sedang
menunggu peringatan hari raya Idul Adha 1434 H, saat membeli dan memilih
hewan kurban perlu diperhatikan secara baik dan benar bahwa hewan yang akan dibeli benar-benar sehat tidak menunjukan gejala penyakit.
Adapun Gejala Umum Hewan Yang terkena penyakit :
- Gemetar / Tremor
- Kurus atau Lemah dan gelisah
- Nafas tidak teratur / Gangguan Pernafasan
- Nafsu makan menurun sampai tidak sama sekali
- Demam tinggi
Sesuai ajaran agama pilihlah hewan kurban yang Sehat, Gemuk dengan
ciri-ciri berpenampilan segar.
Sebaiknya penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan koordinasi
bersama RT, RW, dan kantor dinas peternakan setempat, supaya bisa
membantu memantau kesehatan dan kemanan hewan dan daging kurban.
Kiat-kiat lain yang dapat dilakukan tentu dengan memilih daging yang
sehat. Tandanya daging berwarna merah segar dan tidak suram atau layu
kehitaman. Selanjutnya meskipun telah dilakukan pemeriksaan hewan
semaksimal mungkin tak ada kelirunya jika anda menerapkan cara memasak
daging yang aman.
- Kuman anthraks secara teoritis bakal terbunuh tuntas bila dididihkan pada suhu 100 derajat Celcius selama sedikitnya 15 menit. Cara ini bisa dilakukan jika anda memasak gule, kare, soto, atau sop daging kambing atau sapi. Tetapi tidak demikian halnya dengan sate, yang kerap hanya matang dipermukaan.
Tak perlu panik jika ada sanak keluarga, kerabat anda yang terlanjur
terinfeksi anthraks. Antibiotik biasa misalnya penisilin, tetrasiklin,
doxycycline, dan fluoroquinolones cukup ampuh membunuh kuman yang
menginfeksi tubuh. Semakin dini pengobatan, semakin besar kemungkinan
sembuh total, hanya risiko kematian memang membayang jika pengobatan
tidak dilakukan sesegera mungkin. Mengenali gejala awal anthraks adalah
langkah yang amat penting dilakukan.
Sumber : Badan Litbang Kementrian Pertanian 2003
1 komentar:
terima kasih infonya pak de... mengenai anthrax bisa juga di klik di http://karyadrh.blogspot.com/2013/05/anthrax.html
Posting Komentar