Selasa, 11 Februari 2014

kebahagiaan akan dirasakan seluruh manusia dan semua makhluk sebelum datang kiamat






Kebahagiaan Akhir Zaman adalah Kabar Gembira bagi Petani
Dari beberapa atsar tentang kebahagiaan akhir zaman, digambarkan tentang kesuburan seluruh penjuru muka bumi, keberkahan tanaman dan hasil ternaknya. Setelah sebelumnya kekayaan yang keluar dari perut bumi tidak mampu memberi kedamaian, kemegahan dunia tak memberi kebahagiaan penduduknya. Kemudian akan terjadi saat yang diimpikan.

“Langit akan setia menurunkan hujan dan bumi subur dengan tanaman yang menghasilkan dan bermanfaat, meskipun kamu menaburkan benih di atas sebuah batu yang licin. Manusia dengan singa hidup berdampingan tanpa saling membunuh, menginjak ular berbisa sekalipun tidak berbahaya. Tidak akan ada kebencian atau permusuhan.”

“Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan keluarkanlah semua barakahmu, sehingga orang-orang cukup makan satu buah delima dan dapat benaung dengan kulitnya, susu juga diberi berkah, sehingga satu unta cukup untuk beberapa kelompok bangsa dan satu lembu cukup untuk beberapa kelompok orang.”
Cita tentang ustadzul alam, menjadi guru bagi dunia, adalah cita yang memiliki makna paling dalam, lebih tinggi dari keinginan menjadi penakluk atau penguasa dunia semata. Sehingga sudah semestinya cita yang berharga ini diikutu kesungguhan untuk menjaga dan mewujudkannya.


Perdagangan, Pertanian dan Karakteristik Zaman
Mengutamakan perdagangan adalah sebuah pilihan tepat, dalam perspektif karakteristik zaman pada masa salaful umah tersebut. Ketika Islam berada pada fase perkembangan, Islam membutuhkan karakter pedagang-pedagang tangguh, yang memiliki kemampuan logistik tak terbatas untuk mengembara ke berbagai negeri menyebarluaskan dakwah, bukan para petani yang mobilitasnya terbatas di kampung halamannya.
Dunia memasuki era digital dan teknologi informasi. Interaksi sosial tidak lagi mengenal jarak. Dakwah kemudian tidak terbatas pada pengembaraan fisik.
Karakteristik akhir zaman kelak ketika Islam telah menyebar dengan sempurna akan berbeda. Ketika Islam berada pada fase pemeliharaan, Islam lebih membutuhkan karakter pemelihara. Dan karakter tersebut ada pada petani.

1 komentar:

giyono trisnadi mengatakan...

Ini ilmu baru bagi saya... sangat sulit mencernanya.... terimakasih pak DHE2