Kamis, 13 Februari 2014

TEKNIS CARA BERTANAM BUAH NAGA

NAGA YANG BISA DIPELIHARA YA BUAH NAGA

Buah naga Super Red dengan nama latin Hylocerous costaricensis dan Red dengan nama latin Hylocereus polyrhizus adalah buah dari tanaman kaktus berbatang segitiga dan termasuk tanaman langka. Di Cina disebut Feny Long Kwa dan Than Long sedangkan di Taildisebut Kaew Mangkorn sedangkan di Taiwan disebut Shien Mie Kou dan di Israel disebut Pitahaya.
Buah naga Red/Super Red adalah buah berwarna Merah hati / Merah kehitaman dari spesies tanaman kaktus, berbentuk bulat dengan diameter sekitar 13 cm. Tanaman ini berasal dari daratan Amerika Tengah di wilayah sekitar Meksiko. Khasiat dari buah naga Red/Super Red diantaranya sebagai obat menguatkan fungsi ginjal, tulang dan kecerdasan otak serta meningkatkan ketajaman mata disamping sebagai pencegah kanker usus, menguraikan kolesterol, keputihan dan sebagai perawatan kecantikan.
Buah naga Red/Super Red dengan rasa yang enak dan manis untuk dikonsumsi, serta adanya tambahan khasiat yang telah diakui oleh banyak orang dan areal tenaman belum luas, sehingga harganya cukup tinggi. Sebagai gambaran, di Jepang untuk dapat menikmati buah ini orang harus mengeluarkan antara 100 – 800 yen per biji.
STANDAR MUTU BUAH NAGA
Standar mutu buah naga Red/super Red yang dijadikan acuan untuk menghasilkan mutu buah naga yang baik adalah pada Tabbel berikut :

No
Kriteria
Standar (Grade)
Super
A
B
C
1
Diameter
(cm)
>8,5 cm
7 – 8,5 cm
5-7 cm
< 5 cm

2
Bobot
(kg)

> 0,50

0,40-0,50

0,30-0,40

0,20-0,30

3
Kadar
Gula
/Brix
(%)

11-15

11-15

11-15

11-15

4

Kondisi
Buah
Sehat/
segar/mulus
Sehat/
segar/mulus
Sehat/
Segar/mulus
Sehat/
Segar/mulus



I.      Pemilihan Lokasi
Rangkaian kegiatan memilih lokasi tanam untuk mencegah kegagalan proses produksi, serta tercapainya buah naga Red/SuperRed  di Kab. kukar yang optimal dan sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan. Dan agar tersedia kawasan/lahan untuk pertumbuhan tanaman yang ideal sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman buah naga Red/Super Red Sedangkan untuk curah hujan yang ideal untuk tanaman buah naga Red/Super Red sekitar 720 mm/tahun, suhu udara yang ideal antara 26°-36° C dan kelembapan 70-90 % . Untuk rata-rata pH tanah antara 6,5-7 dan ketinggian lahan 0-350m dpl.
II.       Penyiapan Pancang/Panjatan/Turus 
Membuat media Red/Super Red berupa tiang pancang/panjatan untuk tegakan guna menopang rambatan tanaman buah naga Red/Super Red.
III.      Pengolahan Lahan
Potong rumput atau semak sampai pangkal batang, hasil potongan rumput atau semak dikumpulkan pada lubang yang telah digali kemudian dibakar agar hama dan penyakit yang ada dapat dimusnahkan. Tanah disekitar tiang panjatan diolah, lalu dibuat lobang tanaman.
Ø  Siapkan lubang dengan kedalaman lubang sekitar 25cm, panjang 60cm dan lebar 60 cm.
Ø  Jarak antar lubang tanam sekitar 2,5 – 3 m dan jarak antar baris tanaman sekitar 3 m.
Ø  Membuat lagi lobang kedua berukuran 12cm x 12cm dengan kedalaman 25cm-35cm pada bagian tengah dasar lubang pertama. Memasang tian pancang/panjatan pada lubang kedua.
Ø  Bagi lahan yang datar perlu dibuat alur atau parit diantara lubang antar baris sedalam 20cm, agar air dapat mengalir dan tidak  tergenang air di lahan.
Ø  Membuat media tanam dengan mencampurkan tanah galian lubang dengan pupuk kandang yang telah matang 20-30kg, dolomit  300g dan trichoderma 50g per lubang tanam.  
Ø  Memasukkan media tanam ke dalam lubang tanam.
Ø  Menyiram media tanam dan biarkan terkena sinar matahari hingga kering. Penyiraman hanya dilakukan pada lubang tanam saja.
IV.  Sistem Pengairan
a.   Sistem pengairan untuk budidayabuah naga dapat menggunakan sistem leb atau sistem pipa air dengan bahan dari plastik atau karet disiram dengan ember atau gayung
b.   Pengairan sistem lab :
Ø   Umumnya dilakukan pada lahan perusahaan, juga dapat dilakukan pada lahan tegalan asal memiliki sumber air.
Ø   Biasanya dietrapkan pada tanah liat berpasir.
Ø   Dibuat parit dengan kedalaman 40cm dan lebar 80cm.
Ø   Jarak tanaman dengan parit 80-100cm
Ø   Pemasukan air ke areal tanaman diatur per petak lahan sesuai keadaan lahan
Ø   Air dimasukan dari parit yang letak kemiringannya lebih tinggi
Ø   Bagian akhir parit ditutup dulu dengan tanah agar air tidak mengegenagn dalam parit
Ø   Bila air sudah meresap rata, pengaliran air dipindahkan ke parit pada petak lahan berikutnya. Caranya ujung parit dibuka  hingga sisa air dari dalam parit berpindah seluruhnya ke parit lainnya
c.   Pengairan sistem pipa plastik atau pipa karet
diutamakan untuk lahan kering dan dapat berfungsi untuk memberikan pupuk  cair. Bila memakai ember dapat untuk membawa air dan disiram memakai gayung
Ø  Siapkan tandon air berukuran 5 m², diletakan ditempat yang lebih tinggi.
Ø  Tandon dipasang miring agar endapan dari air dapat diarahkan ke lubang pembuangan
Ø  Berikan penyaring ganda, yaitu penyaring air dimasukan dan penyaring air dimasukan pada pipa
Ø  Pasang pipa berdiameter 5cm pada tandon dan rangkaian dengan pipa berukuran sama dengan yang ditempatkan disamping setiap petak lahan
Ø  Pipa berfungsi sebagai penekan arus air dan pembagi air ke setiap petak melalui kran.
Ø  Pasang pipa air terbuat dari karet atau plastik berdiameter 1-2 cm pada kran yang terpasang pada pipa berukuran 5 cm.
Ø  Pemasangan pipa diatur sesuai petak lahan
V.      Persiapan Benih
         Perbanyakan vegetatif
Ø Pangkas cabang/sulur yang telah berbuah, sisakan 20%.
Ø Bagian yang 80% digunakan sebagai benih/bibit.
Ø Sulur dipotong-potong sepanjang 20-30cm.
Ø Bagian yang akan ditanam dibentuk runcing, caranya pada sepanjang 1cm - 2cm disalah satu sisi batang dipotong mering  ke arah batang pokok.
Ø Stek dikeringkan atau dianginkan agar getah mengering antara 5 sampai 7 hari
a.    Sistem bedengan :
        Pembuatan bedengan untuk menanam setek :
1.        Ukuran tinggi 15 cm, lebar 100 cm, dan panjang sesuai keadaan lahan.
2.        Pada tanah liat atau liat berlempung, bedengan ditaburkan pasir sebanyak dua ember atau setara dengan 10 kg/m²
3.        Tambahkan pupuk organik kering sebanyak 3 kg/m² dan dolomit 250g/m² yang telah dicampur dengan Trichoderma sp.           (100 Trichoderma sp + 50kg pupuk kandang).
4.        Media pad permukaan bedeng diaduk merata sedalam 10 cm, diratakan
5.        Disiram hingga basah merata dan dalam.
6.        Media dibiarkan selama semalam.
Ø  Setek ditanam dengan jarak 1-2 cm dengan posisi tegak sambil menekan media kearah setek.
Ø  Pada musim kering penyiraman tiap 2-3 hari sekali pada pagi atau sore
Ø  Setelah 2-3 minggu tunas akan mulai bermunculan
Ø  Pilih satu tunas yang berbentuk kekar, kokoh dan besar dengan posisi terletak pada ujung atau mendekati setek
Ø  Jika muncul tunas lagi, segera pangkas. Demikan seterusnya sampai benih ditanam.
b.    Sisten tanam langsung
 Setek yang telah dikeringkan menggunakan angin selama 5-7 hari lansgung ditanam dilapangan.
      VI.    Penanaman
Ø   Siapkan empat batang setek untuk setiap tiang pancang/panjatan
Ø   Masukan benih/bibit sedalam 5-7 cm bila setek 20-30 cm
Ø   Jarak setek dengan pangkal sekitar 10 cm dengan ujung setek merapat ketiang pancang
Ø   Kemudian setek diikat tidak terlalu erat pada tiang pancang/panjatan 
     VII.   Penyulaman
             Proses penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati, busuk pada pangkal batang, tidak tumbuh atau kerusakan fisik. Peyulaman dilakukan 4-6 minggu setelah tanam. Setek yang mengalami busuk pada pangkal batang, setek yang mati atau  tidak tumbuh dicabut. Sedangkan dilubang tanam ditaburi kapur pertanian (kalsit atau dolomit), untuk perlakuan setek yang akan ditanam sama dengan perlakuan pada proses penanaman
    VIII.  Pengairan
   Prosedur pelaksanaan :
Ø  Dilakukan hari ke – 5 sesudah tanam atau sesuai kondisi lahan
Ø  Penyiraman tidak perlu terlalu banyak, jangan sampai terendam
Ø  Pada masa vegetatif, penyiraman dilakukan seminggu sekali hingga umur 6 bulan atau sesuai kondisi lahan
Ø  Bila kondisi tanah kering, frekuensi penyiraman dilakukan 5-7 kali sehari
Ø   Penyiraman dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 atau sore hari pukul 17.00
Ø  Setiap lubang pancang disiram air sebanyak 2,5 liter
Ø  Bila air melimpah, air dialirkan melalui parit di kiri-kanan tanaman
Ø   Pengairan pada sistem Leb dilakukan dengan mengalirkan air diparit selama 2 jam
Ø  Setelah itu, air diparit harus dikeluarkan atau dibuang
Ø  Pengairan dikurangi saat tanaman mulai memproduksi bunga dan buah
Ø  Pengairan dihentikan bila sudah musim hujan
Ø  Pengairan dihentikan saat buah sudah membesar seukuran kepalan tangan walaupun masih hijau dengan sedikit  kemerahan pada kulitnya
        IX.  Pemupukan
     Rangkaian pemberian pupuk organik/anorganik untuk memenuhi unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat. Pupuk organik diberikan secara melingkar tanaman, setelah diberi pupuk dibumbun. Setiap tiga bulan sekali diberikan campuran pupuk kandang, bila perlu ditambahkan dolomit dengan perbandingan 25 – 50 kg pupuk kandang, 300 g  dolomit, per pancang ( empat tanaman ). Pada setiap perlakuan pemupukan selalu disertai pengairan. Jumlah juga jangan sampai kurang dosis karena menyebabkan batang menjadi kecil sehingga dapat menganggu produksi 
X. Pemangkasan
a.    Pemangkasan Untuk Membentuk Batang Pokok
Ø  Pilih tunas yang terletak diujung, tuans yang lain dipangkas pada pangkal tunas
Ø  Bila tunas tumbuh kembali pada bagian bawah, harus dipangkas secepatnya
Ø  Jika tunas yang teratas telah mencapai ujung pancang, maka segera dipangkas antara 1 – 2 cm dari ujung pancang
Ø  Bila tunas tetap tumbuh dibagian bawah, harus segera dipangkas
b.    Pemangkasan Untuk Membentuk Cabang Produksi
Ø  Semua tunas yang tumbuh disekitar bekas pangkasan pucuk batang pokok dipelihara, tetapi sulur yang tumbuh tidak  boleh menyentuh tanah, bila tunas produktif tersebut mengecil (mengik) atau mencapai tanah, maka sulur tersebut harus dipotong
Ø  Apabila tunas tumbuh tunas susulan pada cabang produksi, segera agar pada fase generatif dapat merata dalam pembungaan
XI.  Proses Pembungaan, Seleksi Kuntum Dan Buah
a.      Syarat yang harus dipenuhi dalam proses pembungaan :
Ø  Cabang produksi terbentuk dengan baik, jumlah maupun ukurannya dengan panjang minimal 70 cm, tetapi tidak sampai  menyentuh tanah.
Ø  Telah dilakukan pemangkas sepanjang 3 – 5 cm pada setiap ujung sulur agar terjadi tahapan penuaan.
Ø  Tidak boleh ada tunas pada cabang produksi yang terbentuk. Cabang yang tumbuh dibagian samping perlu dipangkas
b.   Langkash – langkah dan perlakuan dalam proses pembuangan serta seleksi kuntum bunga dan buah :
Ø  Seleksi dapat dilakukan pada kuntum bunga dan calon buah
Ø  Untuk seleksi kuntum bunga, tinggalkan 1 bunga yang terbaik yang terletak pada ujung sulur atau cabang produksi pada   setiap periode pembungaan. Seleksi buah muda (calon buah)
Ø  Seleksi dilakukan seminggu setelah bunga mekar
Ø  Buah yang dipilih 1 terbaik/besar per periode pembungaan
Ø  Bila tumbuh buah berukuran kecil berwarna merah, segera dibuang agar muncul kuntum bunga yang baru. Jika   cabang produksi berukuran kecil dan pendek, maka buah yang dipelihara cukup satu saja. 
XII. Panen
a. Pemilihan Buah Siap Petik
ü   Kulit buah mulai berwarna merah mengkilap. (29 – 33 hari setelah bunga mekar), (warna kulit buah telah mulai merah  sekitar 30-40%, untuk buah yang akan dikirim jauh, atau 80 - 100% untuk pasar lokal )
b. Cara Pemetikan.
ü   Dilakukan dengan cara memotong tangkai buah tanpa memutus sulur/tempat buah melekat 
Sumber : Dinas Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Timur

2 komentar:

giyono trisnadi mengatakan...

jadi pingin "pelihara" naga juga nih.... terima kasih telah berbagi...

Anonim mengatakan...

Naga Bonar ada tuh